Analisis Praktik E-Government di Korea Selatan

         




  E-Government dapat diartikan sebagai elektronik pemerintah, dalam artian suatu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengembangkan penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis elektronik. Dengan kata lain E-Gov ini adalah sebuah upaya yang dilakukan oleh pemerintah menggunakan teknologi informasi yang berfungsi sebagai pemberi informasi dan pelayanan bagi warga negaranya baik untuk urusan bisnis maupun hal lain yang masih berhubungan dengan pemerintah. E-Gov juga bisa diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, maupun administrasi publik yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi di internal, menyampaikan pelayanan kepada publik, atau juga proses pemerintahan yang bersifat demokratis 
Melalui E-Government seluruh lembaga-lembaga negara, dunia usaha, masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya dapat setiap waktu memanfaatkan informasi dan layanan pemerintah secara optimal. Selain itu penggunaan e-gov juga berusaha membuat penyelenggaraan pelayanan publik lebih efektif dan efisien dari segi penggunaan waktu, anggaran, dan penerapan hubungan atau relasi yang mudah. Penerapan inovasi e-government sendiri sudah telah banyak dilakukan di seluruh Indonesia namun dengan tingkat keberhasilan yang beragam. E-Government dalam penerapannya tidak hanya sekedar menggunakan teknologi semata tetapi harus didukung dengan regulasi dan kebijakan yang baik pula.  
Salah satu negara yang menggunakan pelayanan E-government yaitu Korea Selatan, Korea Selatan merupakan salah satu negara terbaik dalam penerapan E-Government. Salah satu kota yang telah mendapat pelayanan E-Gov pemerintah yaitu kota Seoul, ibukota negara Korea Selatan. Pelayanan E-government di kota Seoul dapat diakses melalui situs resmi pemerintah daerah kota Seoul, Melalui kebijakan ini, pemerintah kota menjunjung tinggi hak atas informasi warga, meningkatkan transparansi dalam administrasi, dan mendorong akuntabilitas. Dengan adanya kebijakan E-Gov ini, pemerintah metropolitan dapat  mengumpulkan dan mengembalikan berbagai informasi administratif kepada warganya 
Selain kemajuan teknologi, industri Korea Selatan juga berkembang di berbagai sektor, seperti peralatan elektronik, tekstil, semikonduktor, kapal-kapal, baja , dan otomotif. Kedepannya Korea Selatan bahkan telah beralih ke industri inovatif seperti nanoteknologi, bioteknologi, teknologi informasi, robotika, dan proyek luar angkasa. Hal ini menunjukkan pula keberhasilan teknologi yang diterapkan negara Korea Selatan. 

Kenyataan menunjukkan bahwa negara Indonesia hampir memiliki kesamaan dalam berbagai hal dengan negara Korea Selatan. Kemerdekaan antara Indonesia dengan Korea Selatan hanya 15 tahun. Korea Selatan merdeka pada tahun 1960-an. Selain itu, pada mulanya Indonesia dan Korea merupakan negara miskin yang menggantungkan perekonomian di sektor agraris. Hal yang membedakan adalah keberhasilan Korea Selatan dalam menerapkan strategi pembangunan di berbagai sektror dengan didukung aspek-aspek yang dimiliki negara Korea Selatan antara lain; kondisi fisik, budaya, politik, teknologi, dan sosial ekonomi. Korea Selatan dengan negara Indonesia pada dasarnya memiliki hubungan yang baik. Ekspor impor antar kedua negara belum pernah mengalami permasalahan yang menimbulkan blokade-blokade. 

Terkait dengan kondisi geomofologinya, Korea selatan memiliki bentuk topografi yang relatif kasar dengan gunung, rangkaian pegunungan, dan daratan yang sempit di bagian timur. Gunung tertinggi di Korea Selatan adalah Hallasan (1.950 m) yang berada di Pulau Jeju. Terdapat 3 rangkaian pegunungan utama di Korea Selatan, yakni Taebaek, Sobaek dan Jiri. Pegunungan Taebaek terbentang sepanjang pantai timur, dimana deburan ombak telah menciptakan tebing-tebing curam dan pulau-pulau kecil yang berbatu-batu. Lereng-lereng barat dan selatan pegunungan ini tidak terlalu curam, yang membentuk dataran-dataran serta pulau-pulau di tepi pantai yang dikelilingi oleh teluk-teluk kecil. Hanya 30% daratan Korea Selatan yang merupakan dataran rendah, karena sebagian besar wilayahnya adalah dataran tinggi dan pegunungan. Dataran rendah sebagian besar terletak di pesisir barat dan di lembah-lembah sungai utama. Dataran rendah yang terpenting adalah dataran rendah Sungai Han yang mencakup DKI Seoul, dataran rendah Pyeongtaek di pesisir barat, Lembah Sungai Geum, Lembah Sungai Nakdong, dataran Yeongsan dan Honam di barat daya. Dataran rendah di pesisir timur lebih sempit. 

Kondisi perairan darat atau kondisi air pemukaan, dari luas total Korea Selatan yang berupa perairan yaitu sekitar 2.800 km2. Sungai Nakdong adalah sungai terpanjang, yakni 521 km. Sungai Han yang mengalir melewati Seoul panjangnya adalah 514 km. Sungai penting lainnya adalah Sungai Geum, panjangnya 401 km, Sungai Imjin dan Bukhan yang berhulu dari Korea Utara, serta Sungai Seomjin. Sungai-sungai besar utamanya mengalir dari utara ke arah selatan atau dari timur ke barat. 

Dalam bidang kebudayaan Korea Selatan mempunyai beberapa kebudayaan, seperti tarian, seni rupa, kesustraan, seni lukis, dan musik. Tarian yang ada di Korea Selatan contohnya tari toprng yang sering ditampilkan dalam acara festival yaitu pada Festival Gangneung Danoje. Danoje diadakan untuk meminta datangnya panen yang berlimpah, jatuh pada hari kelima bulan kelima kalender bulan serta menandai akhir dari musim menanam gandum dan padi. Festival Gangneung Danoje merupakan festival tradisional terbesar di Korea dan berlangsung hampir selama empat minggu pada bulan keempat sampai awal bulan kelima kalender bulan. Musik, tarian, sastra, drama, dan kerajinan yang dikaitkan dengan festival ini memiliki nilai artistrik yang tinggi dan sangat berharga karena festival ini telah berlangsung selama kurang lebih seribu tahun dan mencerminkan sejarah dan kehidupan rakyat biasa. 

Mata pencaharian penduduk Korea Selatan Terdiri dari Mata Pencaharian primer, mata pencaharian sekunder, dan mata pencaharian tersier. Mata pencaharian primer meliputi agrikultur, perkebunan, dan perikanan yang merupakan mata pencaharian utama. Mata Pencaharian Sekunder meliputi pertambangan dan manufaktur sedangkan mata pencaharian Mata Pencaharian tersier adalah mata pencaharian yang bergerak disektor pelayanan dan jasa. Sektor pelayanan dan jasa merupakan sektor yang paling banyak diminati pekerja Korea. 

Hasil-hasil produksi Korea Selatan terdiri dari bidang agrikultur, peternakan, pertambangan dan industri. Hasil produksi dari bidang agrikultur meliputi beras, gandum, kacang kedelai, dan kentang. Pada bidang peternakan produksi yang dihasilkan oleh Korea Selatan adalah sapi yang dikategorikan dalam dua golongan yaitu sapi yang dimanfaatkan dagingnya (sapi potong) dan sapi yang dimanfaatkan susunya (sapi perah) kemudian ayam dan babi. Hasil tambang Korea Selatan hanya sedikit tidak sebanyak hasil tmbang Indonesia Hasil Tambang Utama, antara lain batubara, bijih besi, tembaga, timbel, seng, tungsten, emas, grafit, fosfat, perak, dan tembaga. Selanjutnya adalah hasil industri, hasil industri merupakan produktifitas utama korea selatan. Hasil Industri Utama, antara lain besi dan baja, pengolahan makanan, tekstil, perikanan, mesin listrik, traktor dan sarana pertanian lain, semen, mesin pertambangan, mineral, kimia, mesin diesel, ban karet, sepatu, kertas, gelas, dan kayu lapis. Korea Selatan juga mengekspor hasil produksinya ke negara-negara lain untuk menambah devisa negaranya. Ekspor Utama, antara lain baja, produk pertanian, mineral, kimia, pakaian, kayu lapis, barang elektronik, dan tekstil. Selain melakukan ekspor, Korea Sekatan juga melakukan kegiatan Impor atas barang-barang yang tidak tersedia di negaranya. Impor utama negara Korea Selatan antara lain adalah bahan bakar. 

Korea Selatan telah mengalami perkembangan yang pesat sejak berabad-abad lalu hingga sekarang. Korea Selatan yang awalnya merupakan negara kecil dengan ekonomi yang lemah kemudian dapat tumbuh menjadi negara yang maju dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dengan pemerintahan yang semakin kuat pula, bahkan kini menjadi kekuatan ekonomi paling maju ke 17 di seluruh dunia. Peningkatan ini dimulai dari keputusan Korea Selatan untuk mengalihkan orientasi ekonominya dari agrikultur pada industri perdagangan, serta dengan mengijinkan investasi luar untuk masuk. Korea Selatan sendiri memiliki dinamika ekonomi yang naik-turun sebelum menjadi salah satu negara dengan perekonomian tertinggi di dunia saat ini Korea Selatan memiliki ekonomi pasar dan menempati urutan ke-15 berdasarkan PDB dan salah satu dari empat macan Asia Timur. 

Korea Selatan telah mencapai rekor ekspor impor yang memukau, nilai ekspornya merupakan terbesar ke-8 di dunia (2007). Sementara, nilai impornya terbesar ke-11. Kesuksesan ekonomi Korea Selatan dicapai pada akhir 1980-an ketika PDB berkembang dari rata - rata 8% per tahun (US$2,7 milyar) pada tahun 1962 menjadi US$969.9 milyar pada tahun 2007. Kemajuan ekonomi ini dikenal dengan nama Keajaiban di Sungai Han. Pada 2005, di samping merupakan pemimpin dalam akses internet kecepatan-tinggi, semikonduktor memori, monitor layar-datar dan telepon genggam, Korea Selatan berada dalam peringkat pertama dalam pembuatan kapal, ketiga dalam produksi ban, keempat dalam serat sintetis, kelima dalam otomotif dan keenam dalam baja. Negara ini juga menempati peringkat ke-36 dalam hal tingkat pengangguran, ke-19 dalam Indeks Kemudahan Berbisnis dan ke-31 dari 179 negara dalam Indeks Kebebasan Ekonomi berdasarkan data tahun 2010. Majunya Korea Selatan saat ini merupakan salah satu cermin perkembangan yang luar biasa juga melihat Korea Selatan tahun 1960an. Korea Selatan yang dianggap tidak stabil dan salah satu negara termiskin di dunia pada 1960-an, saat ini telah berubah menjadi negara industri utama dan menjadi salah satu negara termaju dalam kurang dari 40 tahun 

Comments

Popular Posts